Microsoft, Meta, dan Spotify memihak Epic Games dan bergabung melawan Apple

Ikon waktu membaca 2 menit Baca


Pembaca membantu dukungan MSpoweruser. Kami mungkin mendapat komisi jika Anda membeli melalui tautan kami. Ikon Keterangan Alat

Baca halaman pengungkapan kami untuk mengetahui bagaimana Anda dapat membantu MSPoweruser mempertahankan tim editorial Baca lebih lanjut

Catatan kunci

  • Raksasa teknologi Meta, Microsoft, Spotify, dan Match Group bergabung dengan Epic Games dalam menggugat Apple atas biaya App Store.
  • Gugatan tersebut menargetkan pembatasan Apple pada opsi pembayaran alternatif meskipun ada perintah pengadilan yang mengamanatkannya.
  • Apple berpendapat bahwa biaya dan kurasi App Store membenarkan sistem tersebut, sementara tuntutan hukum mengklaim hal itu menghambat persaingan.

Dalam sebuah langkah yang semakin mengintensifkan pengawasan terhadap praktik App Store Apple, beberapa raksasa teknologi bersatu untuk menentang kebijakan pembayaran perusahaan. Meta (sebelumnya Facebook), Microsoft, Spotify, dan Match Group semuanya telah mengajukan petisi hukum terhadap Apple, dengan bergabung Tim Epic Games dalam gugatan mereka yang sedang berlangsung.

Masalahnya adalah biaya komisi Apple, mencapai hingga 30% untuk pembelian dalam aplikasi. Pengembang berpendapat bahwa biaya ini berlebihan, sementara Apple mengklaim bahwa biaya tersebut menanggung pemeliharaan App Store dan keamanan pengguna. Gugatan tersebut secara khusus menargetkan tanggapan Apple terhadap keputusan pengadilan tahun 2021 yang mewajibkan perusahaan mengizinkan opsi pembayaran alternatif.

Rencana baru Apple memungkinkan pengembang untuk memasukkan satu tautan ke sistem pembayaran eksternal, namun gugatan tersebut berpendapat bahwa hal itu tidak memenuhi mandat pengadilan. Pembatasan informasi yang diberikan pengembang tentang tautan eksternal menghalangi pengguna untuk mempelajari alternatif yang lebih murah.

Gugatan ini bukan pertama kalinya praktik App Store Apple menghadapi tantangan hukum. Pada tahun 2019, Epic Games mengajukan gugatan terhadap Apple, dengan alasan bahwa kendali perusahaan atas distribusi aplikasi dan pembelian dalam aplikasi merupakan monopoli ilegal. Kasus ini masih berlangsung, namun hakim dalam kasus tersebut sebelumnya memutuskan bahwa Apple tidak dapat mencegah pengembang memasukkan informasi tentang metode pembayaran alternatif ke dalam aplikasi mereka.

Apple, pada bagiannya, menyatakan bahwa biaya App Store diperlukan untuk menutupi biaya pengembangan, pemeliharaan, dan langkah-langkah keamanan yang melindungi pengguna dari penipuan dan malware. Perusahaan juga berpendapat bahwa pengalaman App Store yang dikurasi menyediakan platform yang aman dan nyaman bagi pengembang dan konsumen.

Di Amerika Serikat, Departemen Kehakiman dilaporkan hampir mengambil keputusan apakah akan mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Apple. Tantangan hukum terbaru dari koalisi raksasa teknologi ini menambah tekanan yang meningkat pada Apple untuk kemungkinan menyesuaikan kebijakan App Store di masa mendatang.

More di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *