Negara bagian Schleswig-Holstein di Jerman meninggalkan Microsoft, menggunakan Open-Source dengan Linux dan LibreOffice

Ikon waktu membaca 2 menit Baca


Pembaca membantu dukungan MSpoweruser. Kami mungkin mendapat komisi jika Anda membeli melalui tautan kami. Ikon Keterangan Alat

Baca halaman pengungkapan kami untuk mengetahui bagaimana Anda dapat membantu MSPoweruser mempertahankan tim editorial Baca lebih lanjut

Catatan kunci

  • Keputusan Schleswig-Holstein mencerminkan eksperimen Munich sebelumnya dan transisi yang sedang berlangsung di Tiongkok.

Negara bagian Jerman, Schleswig-Holstein, memilikinya mengumumkan rencananya untuk beralih dari perangkat lunak milik sendiri termasuk Microsoft Windows, Office, dan lainnya. Umumnya, organisasi pemerintah beralih ke perangkat lunak sumber terbuka untuk menghindari biaya lisensi yang besar. Namun dalam kasus ini, negara mengkhawatirkan keamanan data.

"Sebagai sebuah negara, kami mempunyai tanggung jawab besar terhadap warga negara dan perusahaan kami untuk memastikan bahwa data mereka berada di tangan kami yang aman, dan kami harus memastikan bahwa kami mengendalikan solusi TI yang kami gunakan setiap saat dan bahwa kami sebagai negara dapat bertindak mandiri. Memastikan kedaulatan digital setidaknya sama pentingnya dengan kedaulatan energi,” kata Menteri Digitalisasi Schleswig-Holstein, Dirk Schrödter.

Negara bagian Jerman ini juga menyebutkan bahwa dengan memanfaatkan perangkat lunak sumber terbuka, organisasi memperoleh manfaat dari kode transparan – yang menghasilkan keamanan TI yang lebih baik, efisiensi finansial, perlindungan data yang ketat, dan kemampuan beradaptasi di seluruh sistem.

Bertahun-tahun sebelumnya, Munich menjadi berita utama serupa, namun akhirnya mereka beralih kembali ke produk Microsoft. Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok sangat agresif dalam peralihan ke sistem operasi berbasis Linux secara nasional, sebagian karena tujuan kedaulatan data yang serupa.

Rencana negara bagian Schleswig-Holstein adalah bermigrasi dari produk dan layanan di bawah 5 ke alternatif sumber terbuka.

  • Beralih dari Microsoft Office ke LibreOffice
  • Beralih dari Microsoft Windows ke Linux
  • Kerjasama di lingkungan penyelenggara negara dan dengan pihak eksternal: Penggunaan produk open source Nextcloud, Open Xchange/Thunderbird bersamaan dengan konektor Univention AD untuk menggantikan Microsoft SharePoint dan Microsoft Exchange/Outlook
  • Konsepsi layanan direktori berbasis open source untuk menggantikan Microsoft Active Directory
  • Pengembangan solusi telepon berbasis open source untuk menggantikan Telekom-Flexport

Langkah berani Schleswig-Holstein menyoroti tren internasional yang semakin memprioritaskan kedaulatan dan keamanan data. Keputusan mereka menggarisbawahi perlunya mengevaluasi secara kritis ketergantungan pada solusi perangkat lunak berpemilik, terutama dalam proses-proses penting pemerintahan. Berhasil atau tidaknya inisiatif Schleswig-Holstein pada akhirnya menimbulkan perdebatan penting bagi pemerintah dan organisasi di seluruh dunia.